Ambon, BM.com-Pemerintah Kota (Penkot) Ambon melalui Tim Penggerak PKK Kota menggelar kegiatan Temu Kader Posyandu se-wilayah itu bertempat di Ballroom Maluku City Mall (MCM), Selasa (29/4/2025).

Giat dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Maluku Maya Baby Lewerissa.

Turut hadir Wali Kota Bodewin Wattimena, Ketua TP PKK yang juga Pembina Kader Posyandu Kota Ambon Lisa Wattimena, Wakil Wali Kota Ely

Toisutta, Pj Sekretaris Kota Ambon Robby Sapulette, serta para pimpinan OPD, camat, lurah, kepala desa, Raja dan ratusan kader posyandu dari seluruh wilayah setempat.

Giat ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan pengetahuan kader dalam menerapkan 6 bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta mendorong peran aktif mereka dalam penanganan dan penurunan angka stunting di Kota Ambon

Dalam sambutannya, Lisa Wattimena menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua TP-PKK Provinsi Maluku yang dianggap sebagai bentuk

dukungan moril bagi para kader.

Ia mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 1.545 kader yang tersebar pada 315 posyandu di Kota Ambon.

Posyandu kini memiliki cakupan peran yang lebih luas, tidak hanya pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga pada enam bidang SPM. Oleh karena itu, kader harus dibekali dengan pengetahuan yang memadai untuk menjawab tantangan tersebut.

Ketua Pembina Posyandu Maluku Maya Lewerissa dalam sambutannya mengatakan stunting pada bayi dan balita merupakan masalah pertumbuhan yang serius yang membutuhkan penanganan komprehensif dengan melibatkan berbagai sektor.

Pertumbuhan yang terganggu pada anak stunting bukan hanya pertumbuhan fisiknya saja, tetapi juga pertumbuhan otaknya.

Maka itu stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan penurunan produktivitas kondisi tersebut kemudian akan menghasilkan sumber daya yang tidak produktif.

Jadi stunting juga akan menghambat pertumbuhan ekonomi, menciptakan kemiskinan antar generasi, dan memperburuk kesenjangan.

TP PKK Ambon Temu Kader Posyandu2Oleh karena itu, stunting merupakan isu prioritas pembangunan Nasional yang harus segera diturunkan angka prevalensinya sampai 5% di tahun 2045 menyambut generasi Indonesia emas.

Hal ini merupakan masalah serius yang harus ditangani secara bersama, mulai dari para kader posyandu percepatan pencegahan melalui deteksi

dini menurunkan jumlah stunting serta memutuskan mata rantai lahirnya stunting baru di Maluku khususnya di kota Ambon Manise.

Diakhir sambutan, Maya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kota Ambon khususnya bagi Ketua TP-PKK Kota Ambon dan tim

kerja di kecamatan, desa, negeri serta kelurahan terutama para kader posyandu sebagai mitra pemerintah yang telah melakukan intervensi melalui intervensi layanan cakupan dan pemberian makanan tambahan pemulihan.

Pada kesempatan itu Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya kerja kolaboratif dalam menurunkan angka stunting.

Menurutnya, keberhasilan program ini tidak bisa dicapai secara sektoral, melainkan memerlukan sinergi lintas lembaga dan sektor.

“Kehadiran Ketua TP-PKK Provinsi hari ini menjadi simbol bahwa pemerintah provinsi dan kota siap bersinergi. Kita harus bekerja bersama, tidak bisa lagi jalan sendiri-sendiri,” tegasnya.

Ia juga menargetkan dalam dua tahun ke depan, minimal 50 posyandu di Ambon sudah memenuhi standar pelayanan kesehatan yang baik.

Pemerintah, tambahnya, siap mendukung penyediaan sarana dan peningkatan insentif kader.

“Kita bangga karena meski banyak posyandu masih beroperasi di teras rumah warga, para kader tetap bekerja dengan penuh semangat dan keikhlasan. Ini kontribusi luar biasa,” ucapnya.

Wali Kota juga berharap kegiatan temu kader ini tidak sekadar menjadi ajang seremonial, tetapi menjadi momentum peningkatan kapasitas dan penguatan peran kader sebagai ujung tombak pelayanan dasar di masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi berbagai pihak, Pemerintah Kota Ambon optimistis penurunan angka stunting dapat tercapai dan kualitas kesehatan masyarakat semakin meningkat.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *